Corat-Coret

Bismillaahirrahmaanirrahiim.....Assalaamu'alaikum Sahabat semua...Willkommen...Saya namakan Blog ini Corat-Coret krn disini saya akan menulis apa saja yg saya alami,saya dengar ataupun yg saya liat dgn cara penulisan gaya bebas,hehe...emangnya renang ada gaya bebas.. :-)

Donnerstag, April 20, 2006

Menata Niat

Ust.Ibnu Jarir , Lc.M.Pdi

Segala puji hanya bagiMu ya Allah, Engkau Maha membolak-balikkan hati
hamba-hambaMu, kokohkan hati kami agar tetap dalam dienMu.

Cobalah berhenti sejenak, dari setumpuk aktivitas kita, dari sekian
banyak pekerjaan kita, dari kepenatan pikiran kita, dari kesibukan yang
terus memadat, seakan tiada henti.

Cobalah berhenti sejenak, sejenak saja.Cobalah sejenak untuk melupakan
segala permasalahan yang tengah mendera.Lupakan sejenak.Lepaskan diri
dari beban kepenatan itu.

Renungkan kembali hari-hari yang kita lalui.Renungkan.Rekam kembali apa
yang telah kita lakukan selama ini.Rekamlah,lalu renungkan.Apa yang kita
cari sebenarnya dalam hidup ini? Apa yang kita kejar? Apa yang kita
buru? Apa yang telah membuat kita puas ? apa yang telah membuat kita
bahagia?

Mungkin diantara kita ada yang telah berhasil menggenggam dunia ini
dengan kemegahan , kebanggaan, kepuasan, kenikmatan. Mungkin juga ada
diantara kita yang masih harus bersusah payah untuk
mendapatkannya.Terserahlah, siapapun kita , apapun yang kita sandang
hakikatnya adalah sama.

Segala yang kita miliki , yang kita sandang, tak lebih dari atribut
kehidupan, itu semua sekedar ujian.Seberapa kita telah memanfaatkannya,
menyalurkannya,mengkaryakannya dan mendedikasikannya untuk panggung
kehidupan duniawi ini.

Sungguh beruntung orang-orang yang hatinya selalu diiringi niat yang
lurus.Merekalah orang-orang kaya yang tak pernah terlihat tumpukan
hartanya,sederhana hidupnya, karena kekayaannya didedikasikan di jalan
Allah dalam bentuk karya, untuk tegaknya kebenaran dan kesejahteraan sesama.

Merekalah orang-orang miskin tapi tidak pernah miskin karena ikhtiarnya
untuk lurus dan jujur tak pernah luntur, tetap berusaha dengan niat
tulus, tidak luntur oleh gegap gempitanya keramaian zaman yang kian
tidak karuan dan kezaliman yang merajalela.

Niatan hati adalah penyuci kerja, kerja bukan lagi sekedar kesibukan,
pelepas kewajiban pencarian nafkah ataupun perburuan materi,tetapi naik
tingkatnya menjadi ibadah, pengabdian, keluhuran dan kemulyaan.

Niatlah motivator awal ketaatan ataupun pelanggaran terhadap rambu-rambu
dan marka jalan hidup dan kehidupan yang mengarahkan kita pada apa yang
hendak dicapai.

Mari kita mulai ditahun 1427 H ini kembali menata niat, agar
eksistensi kita, keshalehan kita, dimanapun dan kapanpun, dapat berdaya
guna bagi kemaslahatan dan peradaban ummat, bagi pembangunan
akhlak,...bagi seluruh aspek hidup dan kehidupan dihamparan alam fana
ini dalam kontek rahmatan Lilálamin. Mari menata niat...

sumber:majalah tarbawi